Membaca Ulang Ide
Revolusi Gramsci
Sejenak mengingat kegagalan Italia menjadi juara Piala Eropa
2012 usai kalah telak 0-4 dari Spanyol di final. Hasil tersebut membangunkan
Cesare Prandelli dan ia menyadari bahwa saat ini sepakbola di negaranya sudah
tertinggal jauh dan butuh perbaikan besar. Sebuah revolusi!
Italia memang tampil mengesankan dan membuat Prandelli
bangga. Namun, pelatih 54 tahun itu merasa timnya tersebut sulit untuk meraih
gelar jika masih berkutat dengan kondisi seperti sekarang. "Kami adalah
negara tua, dengan ide lawas dan kami harus punya kemauan untuk berubah. Kami
datang ke turnamen ini dengan hasrat untuk berubah dan kami harus punya
kekuatan untuk yakin. Meskipun itu sulit, kami harus menemukan caranya,"
tukas Prandelli di Football Italia, Selasa (3/7).
"Kami sudah membangun tim nasional berdasarkan mental
klub. Tapi mungkin kami masih belum siap untuk memenangi Piala Eropa. Tapi
ketika kami punya keinginan untuk menang maka kami bisa menang lagi,"
sambungnya. Kondisi yang dimaksudkan Prandelli adalah ia merasa kurangnya
dukungan dari klub serta Lega Calcio untuk dirinya bisa memantau para pemainnya
di klub. Selain itu pun ia menggaris-bawahi soal pembinaan pemain muda di
Italia yang tertinggal jauh dari negara macam Spanyol atau Jerman, yang
dinilainya menghambat prestasi timnas level internasional.
Apa yang disampaikan Prandelli merupakan pembelajaran bagi
para ide kreator revolusi. Revolusi tidak bisa dilakukan oleh segelintir
komunitas apalagi individu. Revolusi harus didukung oleh setiap elemen agar
tercapai tatanan baru berdasarkan kemaslahatan. Tidur panjang Prandelli sama
halnya masyarakat yang pulas dibawah dongeng status quo yang perlahan
menguasani malamnya dengan mimpi-mimpi indah. Tidur panjang tanpa sadar inilah
hegemonik.
Hegemonik Gramsci
Relevansi ide gramsci konteks kekinian adalah konsep
hegemonik dan kaitannya tentang civil society. Proses Hegemonik terjadi apabila
cara hidup, cara berfikir dan pandangan pemikiran masyarakat bahwa terutama
kaum ploretar telah meniru dan menerima cara berfikir dan gaya hidup dari
kelompok elit yang mendominasi dan mengeksploitasi mereka, dengan kata lain,
jika ideologi dari golongan yang mendominasi telah diambil alih secara suka
rela oleh yang mendominasi.
Hegemonik merupakan perjalanan suatu kelas dan anggotanya
menjalankan kekuasaan terahadap kelas-kelas dibawahnya dengan cara kekerasan
dan persuasif. Hegemonik bukanlah hubungan dominasi dengan menggunakan
kekuasaan, melainkan hubungan dengan persetujuan dengan menggunakan
kepemimpinan politik dan ideologis. Hegemonik adalah suatu organisasi
konsensus.
Bagi Lenin, hegemonik merupakan strategi untuk mencapai
revolusi, suatu strategi yang harus dijalankan kelas pekerja da
anggota-anggotanya untuk memeperoleh dukungan dari mayoritas, Gramsci
menambahkan dimensi baru pada masalah ini dengan memperluas pengertian sehingga
hegemonik juga mencakup kelas kapitalis beserta anggotanya, baik dalam merebut
kekuasaan negara maupun dalam mempertahankan kekuasaannya.
Gramsci membedakan dominasi (kekerasan) dengan kepemimpinan
moral dan intelektual; suatu kelompok sosial bisa, bahkan harus, menjalankan
kepemimpinan sebelum merebut kekuasaan pemerintahan (hal ini merupakan salah
satu syarat utama untuk memperoleh kekuasaan tersebut); kesiapan itu pada
gilirannya sangat penting ketika kelompk itu menjalankan kekuasaan,bahkan
seandainya kekuasaan tetap berada di tangan kelompok, mereka tetap harus tetap
“memimpin”.
Gramsci mengubah makna hegemonik dan strategi (sebagaimana
menurut lenin) menjadi sebuah konsep Marxis tentang kekuatan dan hubungan
produksi, kelas dan negara. Menjadi sarana untuk memahami masyarakat dengan
tujuan untuk mengubahnya, ia mengembangkan gagasan tentang kepemimpinan dan
pelaksanaannya sebagai syarat untuk memperoleh kekuasaan negara kedalam
konsepnya tentang hegemonik, hegemonik merupakan hubungan antara kelas dengan kekuatan
sosial lainnya, kelas hegemonik, atau kelompok kelas hegemonik, adalah kelas
yang mendapatkan persetujuan dari kekuatan dan kelas sosial lain dengan cara
menciptakan dan mempertahankan sistem aliansi melalui perjuangan poitik dan
ideologis. Konsep ideologi dibangun dengan memasukan beberapa konsep lain yang
berkaitan dengannya. Itulah sebabnya definisi yang sangat singkat tentang
hegemoni tidak pernah memadai.
Namun gramsci tidak hanya menjabarkan hegemonik namun juga
beberapa hal lain yakni: pertama Perang
posisi, menurut Gramsci apa yang dinamakan perang posisi adalah bagaimana
subyek dapat mengambil concern (persetujuan-persetujuan) yang menjadi
legitimasi kekuasaan yang dapat mengikat kelas-kelas sosial yang ada dalam
suatu komunitas. Kedua Revolusi pasif,
Menurut gramsci apa yang dinamakan revolusi pasif adalah revolusi yang
disponsori oleh lapisan “elit”. Dan konsepsi revolusi tidak muncul dikalangan
bawah atau dengan kata lain revolusi yang berasal dari top-down dan bukan
sebalik,mengapa revolusi bisa juga timbul pada kalangan elit. Pertama adalah
kondisi yang mengharuskan sistem mengalami pembaharuan misalnya bagaimana orde
baru akhirnya membutuhkan sebuah reformasi karena sistem yang mendorong
terjadinya perubahan pada tahun 1998 adalah karena sistem ekonomi yang sangat
merugikan pihak-pihak yang menjadi aktor didalam bidang ekonomi dan jika model
tersebut terus dipertahankan maka kerugian dikalangan borjuis makin meningkat
maka untuk itu di munculkanlah reformasi, mengapa bisa dikatakn demikian adalah
indikasi dari analisa ini adalah pada saat itu para pengusaha banyak
mengalihkan modalnya kenegara lain. Dan fenomena tersebut terjadi jauh sebelum
terjadinya reformasi.